Pasca Embargo, Eropa Rebutan Lahan Minyak Afrika

Krisis energi dunia dengan kenaikan harga minyak mentah membuat Eropa mulai merebutkan minyak mentah Afrika. British Petroleum (BP), Shell dan perusahaan minyak Italia berebut proyek penemuan ladang minyak baru di Afrika Timur.

BP dan Royal Dutch Shell berusaha membeli sebuah lapangan minyak baru di Mozambik senilai 4 miliar dolar AS. Ini membuat Mozambik dan negara-negara Afrika Timur lain menjadi daerah persaingan terpanas dalam pasar energi dunia saat ini.

Eni, perusahaan minyak dan gas raksasa Italia, telah mengklaim menemukan empat area ladang minyak terbesar dalam sejarah. Eni berusaha menjual murah 70 persen sahamnya untuk menemukan partner bisnis memulai eksplorasi minyak Afrikanya.

CEO Shell, Peter Voser, telah berminat menjadi partner di wilayah itu. "Satu miliar pounds untuk saham yang terdaftar di London Cove Energi," sebut laporan perusahaan yang dilansir independent.co.uk, Ahad (18/3). BP juga menunjukkan minatnya dengan menjadi penawar potensial.

Shell dan BP bersaing kompetitif dalam proses tender dengan Eni. Belakangan sebuah perusahaan minyak yang berbasis di Paris, juga dilaporkan telah tertarik dalam penawaran tersebut.

Eropa berlomba-lomba mencari pasokan energi setelah adanya larangan impor minyak Iran oleh AS dan sekutunya. Negara Afrika pun menjadi wilayah rebutan. Terutama karena keterbatasan Afrika dalam teknologi perminyakan. Larangan ini membuat pasokan minyak dari Iran terhenti dan harga minyak dunia melambung menjadi lebih dari 120 dolar per barel.