Skandal Senjata Saudi, Menhan Swedia Mundur

Menteri Pertahanan Swedia Sten Tolgfors mengundurkan diri setelah kontroversi panjang terkait rencana Swedia untuk membantu Arab Saudi membangun sebuah pabrik senjata, terbongkar ke publik.

"Saya hari ini, atas permintaan Sten Tolgfors, memutuskan untuk membebaskannya (dari tugasnya)," kata Perdana Menteri Fredrik Reinfeldt, yang memimpin pemerintah kanan tengah negara itu, dalam sebuah konferensi pers, Kamis (29/3).

Reinfeldt menambahkan bahwa Tolgfors mulai mengisyaratkan bulan lalu tentang keiginannya untuk mundur, tetapi kepergiannya dipercepat setelah media menyoroti skandal yang sedang terjadi, AFP melaporkan.

"Investigasi dan penanganan seputar kasus itu akan terus berlanjut ... dan tentu saja itu hal yang baik," kata Reinfeldt.

Reinfeldt menandaskan bahwa Tolgfors akan mempertahankan kursinya di parlemen, dan Menteri Infrastruktur Catharina Elmsaeter-Svaerd untuk sementara akan memimpin departemen pertahanan.

Awal bulan ini, radio publik Swedia melaporkan, Badan Riset Pertahanan (FOI) memiliki rencana rahasia sejak 2007 untuk membantu Arab Saudi membangun pabrik untuk produksi senjata anti-tank.

Radio itu menambahkan bahwa bagian dari Project Simoom, mencakup pembangunan sebuah perusahaan perantara yang diberi nama SSTI untuk mengatur hubungan dengan Riyadh guna menghindari kontak langsung ke FOI Swedia dan pemerintah Saudi.

Di masa lalu, Swedia telah menjual senjata ke Arab Saudi, tetapi dokumen rahasia pemerintah menunjukkan bahwa Project Simoom telah melebihi wewenang yang dimiliki oleh seorang pejabat Swedia, kata radio ketika membongkar skandal itu pada 6 Maret.

Pada 9 Maret, Tolgfors mengakui bahwa ia mengetahui rencana Project Simoom untuk membantu Riyadh membangun pabrik senjata dan perusahaan perantara, tapi menekankan bahwa tidak ada undang-undang Swedia yang dilanggar.

Tahun lalu, Swedia mengekspor peralatan pertahanan senilai 2,05 miliar dolar dan Arab Saudi adalah konsumen terbesar kedua negara itu.