Ribuan Pasukan tempur AS Merapat Teluk Persia

Amerika Serikat (AS) dikabarkan mengirimkan kelompok tempur amphibi Iwo Jima dan ribuan anggota marinir ke kawasan Teluk Persia. Militer AS itu mengklaim, pengiriman tentara tempur amfibi itu adalah operasi rutin yang mereka lakukan.

Kelompok tempur amphibi Iwo Jima yang turut dalam pengiriman ini antara lain terdiri dari USS Iwo Jima, USS New York dan USS Gunston Hall. Selain itu kelompok tempur ini juga diperkuat dengan kapal selam berkekuatan nuklir dan satu skuadron helikopter Angkatan Laut AS.

Pasukan tempur Iwo Jima atau Detasemen Iwo Jima adalah pasukan tempur Amerika Serikat yang pernah menaklukkan Angkatan Laut Jepang atau Japan Maritime Self-Defense Force (JMSDF) dalam perang sepanjang bulan Februari hingga Maret 1945, ketika berkecamuknya Perang Dunia II. Dalam pertempuran tersebut, Amerika Serikat berhasil merebut Iwo Jima, termasuk pangkalan udara yang ada di pulau milik Jepang tersebut.

Akibat pertempuran ini, Jepang menderita kerugian yang sangat besar. Sekitar 22.000 tentara ditempatkan di pulau tersebut namun hanya 1.083 orang yang hidup. Sementara pihak Amerika Serikat kehilangan 20.000 tentaranya. Kemenangan di Iwo Jima menjadi langkah strategis bagi Amerika Serikat untuk menduduki pulau-pulau utama di Jepang.

Operasi Detasemen ini sendiri merupakan operasi dengan korban terbesar di pihak AS. Korban lebih besar daripada jumlah korban tewas dalam Pertempuran Atol Tarawa. Korban luka-luka di Pertempuran Atol Tarawa mencapai 22.000 prajurit.

"Kelompok yang disebut dengan kekuatan laut serba guna yang dapat disesuaikan dengan berbagai misi ini telah meninggalkan pelabuhan pada Selasa 27 Maret dan tengah dalam perjalanan menuju Teluk," ujar Angkatan Laut AS seperti dikutip RT Kamis, (29/3/2012).

Menurut Daily Press, armada tempur Iwo Jima mengangkut setidaknya 2.000 marinir AS yang kebanyakan dari mereka adalah veteran tempur di Irak dan Afghanistan.

AS sendiri telah memiliki kelompok tempur amfibi dengan unit ekspedisi bawah laut di kawasan Teluk. Namun sejak Iran mengancam pihaknya akan menutup Selat Hormuz yang menjadi jalur pelayaran minyak dunia, AS dikabarkan terus meningkatkan kehadiran militernya di kawasan itu.

Sebelumnya pada awal Maret, AS dikabarkan akan meningkatkan jumlah kapal perang penyapu ranjau (minesweeping) dan helikopter di basis militer AS yang berada di kawasan Teluk.

Tidak hanya itu sejak ketegangan antara Iran dan Barat meningkat akibat persoalan program nuklir Iran, AS dilaporkan telah memusatkan kekuatan Angkatan Lautnya di kawasan Teluk Persia. Mereka menempatkan sejumlah kapal perangnya di kawasan itu.

Sejumlah kapal perang sebut saja kapal selam nuklir USS Annapolis, kapal distroyer USS Momsen yang dilaporkan pernah melintasi Terusan Suez untuk menuju Laut Merah dengan tujuan yang dirahasiakan. Jauh sebelumnya AS juga diberitakan telah mengirimkan kapal perang USS Abraham Lincoln dan USS Carl Vinson ke Teluk Persia.

Meski Presiden Barack Obama tegas mengatakan, bahwa AS akan menghadapi persoalan program Iran melalui sanksi serta diplomasi. Namun dia juga menggarisbawahi bahwa setiap opsi mungkin dilakukan jika hasil yang diharapkan tidak tercapai melalui kedua proses tersebut. [Islam Times/on/Sindo/Press TV/RT/Wikipedia]