Kematian Kim Jong-il Tidak Akan Membuat Korut Berubah

111229091626_korea_kim_22_304x171_nktv Kim Jong Un menggantikan ayahnya sebagai pemimpin partai, negara dan militer.
Korea Utara menyatakan kepada komunitas internasional untuk tidak "mengharapkan perubahan" setelah kematian Kim Jong-il.

Pernyataan itu diberitakan oleh media pemerintah dan dicantumkan lambang Komisi Pertahanan Nasional.
"Kami menyatakan serius dan yakin bahwa politikus bodoh di seluruh dunia, termasuk kelompok boneka di Korea Selatan, tidak usah mengharapkan perubahan dari kami," kata pernyataan tersebut.

Kim Jong-il meninggal pada 17 Desember karena serangan jantung, seperti dilaporkan oleh media pemerintah.

Dia telah berkuasa di Korea Utara sejak kematian ayahnya Kim Il-sung tahun 1994. Militer dan Korea Utara melakukan dua kali uji coba nuklir atas biayanya.
Anaknya, Kim Jong-un, menggantikan posisinya sebagai "pemimpin tertinggi partai, negara dan militer".
Tetangga Korea Utara terus memantau apakah perubahan kepemimpinan akan mengubah hubungan Pyongyang dengan komunitas internasional.

Negara komunis ini secara teknis masih berperang dengan Korea Selatan dan diisolasi oleh kalangan internasional karena catatan HAM yang buruk dan program senjata nuklir.

Pembicaraan enam negara dilakukan untuk mengakhiri program nuklir yang ambisius dari Korut, terhenti sejak beberapa bulan. Enam negara yang terlibat adalah dua negara Korea, Cina, AS, Rusia dan Jepang.

Dua Korea

Pemakaman Kim Jong Il

Pemakaman Kim Jong Il dihadiri ratusan ribu tentara dan masyarakat Korut.
Ditengah kekhawatiran intenasional itu, AS mengirimkan seorang pejabat ke Asia Timur untuk membahas situasi di Korea Utara.

Kurt Campbell akan melakukan pertemuan di Beijing, Seoul dan Tokyo dari 3-7 Januari, seperti disampaikan oleh Kementerian Luar Negeri AS.

Campbell, yang merupakan asisten Menteri untuk hubungan Asia Timur dan Pasifik, akan menjadi pejabat senior AS yang berkunjung sejak kematian Kim Jong-il.
Kepala pertahanan AS dan Korea Selatan, berbicara selama 20 menit mengenai isu-isu di semenanjung Korea pada Kamis lalu.

Dua negara Korea "berbagi pandangan bahwa perdamaian dan stabilitas di semenanjung Korea merupakan prioritas dan setuju untuk mempertahankan kerjasama dan koordinasi dalam pekan dan bulan-bulan kedepan", seperti disampaikan dalam pernyataan Pentagon.

Kamis lalu, Korea Utara menggelar upacara pemakaman Kim Jong-il, dan mengakhiri masa berduka.
Ratusan ribu tentara Korut dan masyarakat berbaris di lapangan untuk mengikuti upacara yang digelar di Pyongyang.

Pejabat militer dan partai memberikan penghormatan kepada Kim Jong-un, sebagai pemimpin politik muda yang baru.