Ahmadinejad Sebut Amerika Dan Sekutu Akan Rampok Libya

ImageTerlepas dari kontroversi terkait siapa yang sebenarnya yang telah membunuh Khadafi, Amerika dan sekutunya punya andil besar atas runtuhnya rezim Muammar Khadafi. Kengototan barat untuk meghabisi kekuasaan Khadafi inilah yang ditanggapi dingin oleh Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad.


Presiden yang kerap bersitegang dengan dunia Barat tersebut menyebut dulu, Barat sebenarnya sangat mendukung Khadafi. Namun sikap itu berubah 180 derajat saat Khadafi berpaling. Khadafi tidak lagi mendukung rencana Barat untuk menguasai kekayaan minyak di negara Afrika Utara itu.


Sementara orang-orang di Teheran telah memuji rakyat Libia yang berhasil menggulingkan penguasa yang diangkap diktator, Ahmadinejad justru memberi peringatan. Barat sedang berusaha mengambil alih Libya untuk kepentingan mereka sendiri.


"Tunjukkan kepadaku satu presiden di Eropa atau Amerika yang tidak bepergian ke Libya atau tidak menandatangani kerja sama dengan Khadafi," kata Ahmadinejad dalam pidatonya yang disiarkan live seperti dilansir Reuters, Selasa (26/10/2011). Dalam pidato itu, Ahmadinejad juga menuding Barat telah menginstruksikan agar Khadafi dieksekusi.


"Sejumlah orang bilang, mereka membunuh pria ini untuk memastikan, dia tidak bisa berkata apa-apa. Sama seperti apa yang mereka lakukan kepada bin Laden," kata Presiden yang terkenal pemberani ini.


Selain itu, Iran juga menuduh Barat telah membantu membentuk kelompok militan Sunni Muslim yang dijalankan oleh Osama bin Laden. Osama telah dibunuh oleh pasukan khusus Amerika Serikat di Pakistan, Mei lalu.


Ahmadinejad juga mencemooh cara Barat mendekati Dewan Keamanan PBB untuk membuat resolusi PBB yang bisa dijadikan landasan untuk mengambil tindakan terhadap Khadafi. Semua itu hanya demi otorisasi untuk menjarah minyak Libya.


"Setiap keputusan yang akan memperkuat keberadaan, dominasi atau pengaruh asing akan bertentangan dengan kepentingan Libya. Padahal seharusnya bangsa Libya bisa berdiri dan menjalankan negara itu sendiri," kata Khadafi.


Kejatuhan Khadafi sebenarnya sudah terlihat saat Khadafi menyerah pada tekanan Barat untuk meninggalkan proyek nuklirnya. Hal itu memperkuat pandangan garis keras di Teheran yang tidak baik akan datang untuk membuat konsesi ke Barat.


Iran telah mengalami empat putaran sanksi oleh PBB sejak tahun 2006 atas program nuklirnya yang disengketakan. Kekuatan Barat menuduh Iran mencoba mengembangkan senjata nuklir, namun Teheran bersikeras bahwa yang dikembangkan adalah program nuklirnya.