Beginilah Truk Pengangkut Sampah Bertenaga Listrik - BETAPA mengganggunya saat pagi-pagi buta kita terbangun dari mimpi karena bisingnya suara truk pengangkut sampah yang melintas dan beroperasi di jalanan lingkungan kita. Betapa nyamannya kalau kendaraan tersebut dibuat lebih tenang dan ramah lingkungan.
Menjawab tantangan itu perusahaan baterai Dow Kokam dan perusahaan pembuat sasis bus PVI mengumumkan hadirnya truk pengangkut sampah bertenaga listrik yang akan dioperasikan oleh SITA Ile de France .
Dow Kokam dan PVI mengklaim truk sampah tersebut menawarkan tenaga dan performa yang setara dengan kendaraan serupa berbahan bakar minyak bumi. Truk pengangkut sampah ini merupakan truk 26 ton pertama di dunia yang sepenuhnya mengandalkan tenaga listrik.
PVI mengatakan bahwa sistem baterai lithium polymer terbaru yang dikembangkan bersama Dow Kokam membuat kemampuan kendaraan setara dengan mesin konvensional. Teknologi baterai flat-cell berpendingin cairan ini menawarkan daya 140 watt hour tiap kilogram dari bobotnya dengan masa pemakaian hingga 10 tahun.
Baik tenaga penggerak kendaraan dan mekanisme pengait dan pengumpul sampah, seluruhnya didukung oleh lima rangkaian dari tujuh kemasan baterai yang dapat dilepas pasang yang setara dengan 250 kWh. Beroperasinya kendaraan ini sekaligus mengeliminir 130 ton pancaran emisi CO2/truk tiap tahunnya.
Truk ini mampu mengumpulkan dan mengangkut sampah seberat 16 ton untuk beberapa kali pengangkutan sebelum kendaraan ini membutuhkan penyetruman ulang. Baterainya yang dapat dilepas-pasang dapat diisi tersendiri secara terpisah, sementara kendaraan tetap beroperasi.
Kendaraan ini beroperasi tanpa menimbulkan kebisingan, polusi udara dan mampu berjalan dengan kecepatan maksimal 70 km/jam dengan beban penuh. Torsinya yang besar dan stabil di setiap putaran, memungkinkan truk ini dapat diajak ke jalan mendaki tanpa harus membuat jengkel pengendara di belakangnya dan menghambat arus lalu lintas.
Truk pertama akan digulirkan oleh SITA Ile de france di CourBevoie, di luar kota Paris pada awal 2011 mendatang. Rencananya, pada akhir tahun nanti, sebanyak 11 kendaraan telah bisa dioperasikan secara penuh. Kapan Indonesia menyusul?
Sumber: http://www.mediaindonesia.com/
Menjawab tantangan itu perusahaan baterai Dow Kokam dan perusahaan pembuat sasis bus PVI mengumumkan hadirnya truk pengangkut sampah bertenaga listrik yang akan dioperasikan oleh SITA Ile de France .
Dow Kokam dan PVI mengklaim truk sampah tersebut menawarkan tenaga dan performa yang setara dengan kendaraan serupa berbahan bakar minyak bumi. Truk pengangkut sampah ini merupakan truk 26 ton pertama di dunia yang sepenuhnya mengandalkan tenaga listrik.
PVI mengatakan bahwa sistem baterai lithium polymer terbaru yang dikembangkan bersama Dow Kokam membuat kemampuan kendaraan setara dengan mesin konvensional. Teknologi baterai flat-cell berpendingin cairan ini menawarkan daya 140 watt hour tiap kilogram dari bobotnya dengan masa pemakaian hingga 10 tahun.
Baik tenaga penggerak kendaraan dan mekanisme pengait dan pengumpul sampah, seluruhnya didukung oleh lima rangkaian dari tujuh kemasan baterai yang dapat dilepas pasang yang setara dengan 250 kWh. Beroperasinya kendaraan ini sekaligus mengeliminir 130 ton pancaran emisi CO2/truk tiap tahunnya.
Truk ini mampu mengumpulkan dan mengangkut sampah seberat 16 ton untuk beberapa kali pengangkutan sebelum kendaraan ini membutuhkan penyetruman ulang. Baterainya yang dapat dilepas-pasang dapat diisi tersendiri secara terpisah, sementara kendaraan tetap beroperasi.
Kendaraan ini beroperasi tanpa menimbulkan kebisingan, polusi udara dan mampu berjalan dengan kecepatan maksimal 70 km/jam dengan beban penuh. Torsinya yang besar dan stabil di setiap putaran, memungkinkan truk ini dapat diajak ke jalan mendaki tanpa harus membuat jengkel pengendara di belakangnya dan menghambat arus lalu lintas.
Truk pertama akan digulirkan oleh SITA Ile de france di CourBevoie, di luar kota Paris pada awal 2011 mendatang. Rencananya, pada akhir tahun nanti, sebanyak 11 kendaraan telah bisa dioperasikan secara penuh. Kapan Indonesia menyusul?
Sumber: http://www.mediaindonesia.com/
