Ambillah Aqidahmu dari Al-Qurâan dan As-Sunnah (4): Syirik Akbar
Oleh: Syaikh Muhammad Bin Jamil Zainu
Soal 1:
Apa dosa yang paling besar di sisi Allah?
Jawab 1:
Dosa yang paling besar adalah syirik kepada Allah. Dalilnya adalah firman Allah:
ï ÙÙØ¥ÙØ°Ù' ÙÙاÙÙ ÙÙÙÙ'Ù ÙاÙÙ ÙÙابÙ'ÙÙÙÙ ÙÙÙÙÙÙ ÙÙعÙظÙÙÙ ÙÙا بÙÙÙÙÙ'Ù ÙÙا تÙØ´Ù'رÙÙÙ' بÙاÙÙÙ'ÙÙ٠إÙÙÙ'٠اÙØ´Ù'ÙرÙ'ÙÙ ÙÙظÙÙÙ'٠٠عÙظÙÙÙ Ùï ï
Artinya: âDan ketika Luqman berkata kepada anaknya, wahai anakku janganlah kamu mempersekutukan (syirik) kepada Allah dan sesungguhnya syirik itu merupakan kezaliman yang paling besar.â (Terj. Luqman: 13)
Dan sabda Rasulullah ketika beliau ditanya:
أ٠اÙØ°Ùب أعظ٠? Ùا٠أ٠تجع٠ÙÙÙ Ùدا ÙÙÙ Ø®ÙÙÙز
Artinya: âDosa apa yang palng besar? Beliau berkata: (Yaitu) kamu mengadakan tandingan bagi Allah padahal Dialah yang telah menciptakanmu.â (Hadits shohih riwayat Bukhari dan Muslim)
Kata ÙÙدÙ'Ùا (tandingan) pada hadits tersebut bermakna âsekutuâ.
Soal 2:
Apakah syirik akbar itu?
Jawab 2:
Syirik Akbar (besar) adalah beribadah kepada selain Allah, seperti berdoâa kepada selain Allah, meminta berkah (keberuntungan, syafaâat, perlindungan dan lain-lain) kepada orang yang mati atau masih hidup tapi tidak berada di tempat orang yang meminta (tidak ada di dekatnya).
Firman Allah:
ï ÙÙاعÙ'بÙدÙÙاÙ' اÙÙÙ'ÙÙ ÙÙÙا٠تÙØ´Ù'رÙÙÙÙاÙ' بÙÙÙ Ø´ÙÙÙ'ئا٠ï
Artinya: âBeribadahlah kepada Allah dan jangan kamu sekutukan Dia dengan sesuatu apapun.â (Terj. An-Nisaâ: 36)
Dan sabda Rasulullah shallallahu âalaihi wa sallam:
٠٠أÙبر اÙÙبائر اÙشر٠باÙÙÙ
Artinya: âDiantara dosa-dosa besar yang paling besar adalah berbuat syirik kepada Allah.â (Hadits riwayat Bukhari)
Soal 3:
Apakah syirik itu bercokol pada umat sekarang ini?
Jawab 3:
Benar, dalilnya adalah firman Allah:
ï ÙÙÙ Ùا ÙÙؤÙ'Ù ÙÙ٠أÙÙÙ'Ø«ÙرÙÙÙÙ Ù' بÙاÙÙÙ'Ù٠إÙÙاÙ'Ù ÙÙÙÙÙ Ù Ù'ÙØ´Ù'رÙÙÙÙÙÙ
Artinya: âDan kebanyakan dari mereka tidak beriman kepada Allah, kecuali mereka dalam keadaan berbuat syirik.â (Terj. Yusuf: 106)
Dan sabda Rasulullah shallallahu âalaihi wa sallam:
Ùا تÙÙ٠اÙساعة Øت٠تÙØÙ Ùبائ٠٠٠أ٠ت٠باÙ٠شرÙÙÙØ Ù Øت٠تعبد اÙØ£ÙثاÙ
Artinya: âTidak akan terjadi hari kiamat, sehingga segolongan besar dari umatku bergabung dengan orang-orang musyrik dan ikut menyembah berhala.â (Hadits shohih riwayat Tirmidzi)
Soal 4:
Apa hukum berdoâa kepada orang yang mati atau ghaib?
Jawab 4:
Berdoâa kepada orang yang mati atau ghaib itu termasuk syirik akbar, sebagaimana firman Allah:
ï ÙÙÙا٠تÙدÙ'ع٠٠Ù٠دÙÙÙ٠اÙÙÙ'ÙÙ Ù Ùا Ùا٠ÙÙÙÙÙعÙÙÙ ÙÙÙا٠ÙÙضÙرÙ'ÙÙÙ ÙÙØ¥ÙÙ ÙÙعÙÙÙ'ت٠ÙÙØ¥ÙÙÙ'ÙÙ٠إÙذا٠٠Ù'ÙÙ٠اÙظÙ'ÙاÙÙÙ ÙÙÙÙï ï
Artinya: âDan janganlah kamu berdoâa kepada selain Allah sesuatu yang tidak memberimu manfaat dan memberimu madharat; sebab jika kamu melakukan (yang demikian) itu, maka sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang zalim.â (Terj. Yunus: 106)
Yang dimaksud اÙظÙ'ÙاÙÙÙ
ÙÙÙÙ (orang-orang yang zhalim) dalam ayat tersebut adalah orang-orang yang musyrik.
Dan sabda Rasulullah shallallahu âalaihi wa sallam:
٠٠٠ات ÙÙÙ Ùدع٠٠٠دÙ٠اÙÙÙ Ùدا دخ٠اÙÙار
Artinya: âBarangsiapa yang mati sedang dia menyeru atau berdoâa kepada tandingan selain Allah, pasti dia masuk neraka.â (hadits shohih riwayat Bukhari)
Soal 5:
Apakah doâa itu ibadah?
Jawab 5:
Ya, doâa itu ibadah, sebagaimana firman Allah:
ï ÙÙÙÙاÙ٠رÙبÙ'ÙÙÙ٠٠ادÙ'عÙÙÙÙ٠أÙسÙ'تÙجÙبÙ' ÙÙÙÙÙ Ù' Ø¥ÙÙÙ'٠اÙÙ'ÙØ°ÙÙÙÙ ÙÙسÙ'تÙÙÙ'بÙرÙÙÙ٠عÙÙÙ' عÙبÙادÙتÙ٠سÙÙÙدÙ'Ø®ÙÙÙÙÙ٠جÙÙÙÙÙ'Ù٠٠دÙاخÙرÙÙÙÙ
Artinya: âBerdoâalah kepada-Ku akan kupenuhi permintaanmu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka jahannam dalam keadaan hina dina.â (Terj. Ghafir: 60)
Dan sabda Rasulullah shallallahu âalaihi wa sallam:
اÙدعاء Ù٠اÙعبادة
Artinya: âDoâa itu ibadah.â (Hadits shohih riwayat Ahmad dan At-Tirmidzi, beliau berkata bahwa hadits tersebut hasan shohih)
Soal 6:
Apakah orang mati itu bisa mendengarkan doâa?
Jawab 6:
Mereka tidak bisa mendengar, dalilnya firman Allah:
ï Ø¥ÙÙÙ'ÙÙÙ ÙÙا تÙسÙ'Ù Ùع٠اÙÙ'Ù ÙÙÙ'تÙÙ ÙÙÙÙا تÙسÙ'Ù ÙعÙ
Artinya: âSesungguhnya kamu tidak dapat menjadikan orang-orang yang mati mendengar.â (Terj. An-Naml: 80)
ï ÙÙÙ Ùا Ø£ÙÙت٠بÙÙ ÙسÙ'Ù Ùع٠٠Ù'ÙÙ ÙÙ٠اÙÙ'ÙÙبÙÙرÙ
Artinya: âDan kamu sekali-kali tidak sanggup menjadikan orang yang di dalam kubur dapat mendengar.â (Terj. Faathir: 22)
***
Artikel www.muslimah.or.id