"Serangan Israel terhadap sebuah kendaraan di Gaza adalah upaya provokasi," imbuh pernyataan Kementerian Luar Negeri Turki.
Menurut Turki, kemudian, serangan kekerasan itu memecah kesepakatan gencatan senjata selama ini. "Kekerasan itu meningkatkan konflik yang sebetulnya tidak menguntungkan semua pihak," kata pernyataan tersebut.
Sampai kini, hubungan bilateral antara Turki dengan Israel memang kurang baik. Pada September lalu, Turki mengusir duta besar Israel untuk Turki sekaligus membekukan kerja sama militer.
Kasus ini memang ada hubungannya dengan serangan Israel terhadap kapal kemanusiaan Mavi Marmara. Insiden itu menewaskan delapan warga Turki dan satu orang warga AS keturunan Turki. Untuk urusan ini, Israel emoh meminta maaf.