Inilah Dua waktu tidur yg dilarang RASULULLAH SAW -
Spoiler for TIDUR SETELAH SUBUH:
Diriwayatkan dari âutsman radhiallahuâ anhu dia berkata, Rasulullah Shallallahuâ alaihi wassalam bersabda, tidur shubuh itu mencegah dari rezki (menjauhkan dari rezki). hadits ini dhaâif jiddan lihat Dhaâif at-Targhiib wa Tarhiib I/262 no. 1046
dan ada hadits yang lainnya yaitu
Hadits yang diriwayatkan dari Fathimah radhiallahuâ anha, Rasululllah Shallallahu; alaihi wassalam melewati dan aku sedang tidur pagi kemudian beliau menjawil (menggerakkan badanku) dengan kakinya, kemudian berkata wahai anakku bangunlah, berusahalah mencari rezki Rabbmu dan janganlah kamu menjadi orang yang lalai karena sesungguhnya Allah Azza wa Jalla bersumpah memberikan rezki kepada manusian antara terbit fajar sampai munculnya matahari. (hadits Maudhuâ (palsu). Lihat Dhaif at-Targhiib wa Tarhiib no. 1047 I/262)
Syaikh Abdul Bari Fathullah al-Hindi menasehati kita untuk bersungguh-sungguh mempergunakan waktu pagi dengan segala sesuatu yang bermanfaat khususnya murajaâah ilm syarâI atau hafalan qurâan dan menjauhkan diri dari tidur pagi karena akan banyak sekali berkah yang terlewatkan dari waktu pagi tersebut.
Beliau memberikan nasehat yang sesuai dengan hadits Rasulullah Shallallahuâ alahi wassallam yangshahih yaitu
âYa Allah berikanlah berkah kepada umatku di pagi harinyaâ
HR. Abu Dawud no. 2606, Tirmidzi no. 1212, Ibnu Majah no. 2236, shahihAt-Targhiib waTarhiib no, 1693
Dan hadits
âDiberikan barakah kepada ummatku di pagi harinyaâ
HR. Abu Dawud at-Thaayalisy dishahihkan Syaikh Alalbani dalam ShahihJamiâush Shaghir no. 2841
Spoiler for TIDUR SEBELUM ISYA':
Diriwayatkan dari Abu Barzah radlyallaahu âanhu : âBahwasannya Rasulullah shallallaahu âalaihi wasallam membenci tidur sebelum shalat isyaâ dan mengobrol setelahnyaâ (HR. Bukhari 568 dan Muslim 647).
Mayoritas hadits-hadits Nabi menerangkan makruhnya tidur sebelum shalat isyaâ. Oleh sebab itu At-Tirmidzi (1/314) mengatakan : âMayoritas ahli ilmu menyatakan makruh hukumnya tidur sebelum shalat isyaâ dan mengobrol setelahnya. Dan sebagian ulamaâ lainnya memberi keringanan dalam masalah ini. Abdullah bin Mubarak mengatakan : âKebanyakan hadits-hadits Nabi melarangnya, sebagian ulama membolehkan tidur sebelum shalat isyaâ khusus di bulan Ramadlan saja.â
Al-Hafidh Ibnu Hajar berkata dalam Fathul-Baari (2/49) : âDi antara para ulama melihat adanya keringanan (yaitu) mengecualikan bila ada orang yang akan membangunkannya untuk shalat, atau diketahui dari kebiasaannya bahwa tidurnya tidak sampai melewatkan waktu shalat. Pendapat ini juga tepat, karena kita katakan bahwa alasan larangan tersebut adalah kekhawatiran terlewatnya waktu shalat.â