Liga Arab Sepakat Menggaji Pemberontak Suriah

Image634689540175312500Inilah kekompakan negara-negara kaya raya yang begitu sigap ingin menuntaskan misi "suci" mereka menumbangkan sebuah negara berdaulat dengan menyumbang kepada pemberontak di Suriah, sementara pada saat yang sama mengabaikan dan menelantarkan jutaan rakyat miskin di negara-negara Afrika.

Dilaporkan hasil dari konferensi di Turki, beberapa negara-negara Arab Teluk Persia dan Amerika Serikat sepakat menyediakan 100 juta dolar untuk gaji dan peralatan komunikasi kepada pemberontak Suriah setiap bulan supaya mereka mampu meladeni perang dalam melawan pemerintah Damaskus.

Negara-negara yang dipimpin oleh Arab Saudi, Qatar dan Uni Emirat Arab tersebut membuat solusi perdamaian di Suriah pada hari Minggu di konferensi "Sahabat Suriah" di Istanbul Turki. Sekitar 70 negara-negara yang terdiri dari Barat dan Arab sepakat untuk segera melengserkan pemerintahan Damaskus yang mereka sebut dengan "musuh Suriah".

Oposisi Suriah Nasional (SNC) mengatakan dengan uang hasil sumbangan bulanan tersebut, pemberontak akan digaji perbulannya supaya melawan pemerintah Presiden Bashar al-Assad.

Uang tersebut juga akan diberikan kepada prajurit pemerintah yang membelot, tambah SNC dalam jumpa pers di Istanbul.

Dua anggota pemilik hak veto Dewan Keamanan PBB, Rusia dan Cina menolak dan memboikot konferensi tersebut. Sementara Irak yang menjadi anggota dan ketua Liga Arab, juga melakukan pemboikotan pembicaraan Istanbul.

Pada hari Selasa, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Alexander Lukashevich kepada wartawan di Moskow mengatakan bahwa konferensi "Sahabat Suriah" tidak lebih untuk mempersiapkan panggung untuk intervensi asing dan pertumpahan darah.

"Peserta tidak mencari dialog yang dapat mengakhiri konflik, sebaliknya, mereka membuka jalan bagi intervensi asing," kata Lukashevich.