Hizbullah: Israel Melecehkan Liga Arab

Image634689470520468750Sekjen Gerakan Perlawanan Islam Lebanon (Hizbullah), Sayid Hasan Nasrullah menekankan bahwa sikap keras kepala Rezim Zionis Israel untuk mencaplok lebih banyak lagi wilayah Tepi Barat merupakan pelecehan dan penghinaan terhadap seluruh Dunia Arab dan KTT Liga Arab.

Saat berpidato di wilayah Lebanon selatan, Sayid Hasan Nasrullah menekankan, ini adalah Hari Palestina dan hari-hari al-Quds. Hari ini saudara-saudara Palestina kita baik yang berada di dalam maupun luar menggelar aksi demo untuk menunjukkan solidaritas dan persatuan mereka. Sekjen Hizbullah menambahkan, penjajag dan para pendukungnya mengharapkan bangsa Palestina dan kita untuk melupakan masalah Palestina. Namun mereka tidak mampu menghapus masalah Palestina dari benak kita.

Muqawama menurut Sayid Hasan Nasrullah merupakan faktor yang tetap mengidupkan masalah Palestina hingga saat ini dan seluruh upaya untuk menghapus masalah ini meski dengan dana miliaran dolar namun tetap gagal. Sementara itu, Rezim Zionis Israel terus melanjutkan arogansinya di bawah kebungkaman masyarakat internasional dan regional khususnya Dunia Arab.

Liga Arab secara praktis mencantumkan dukungan terhadap Palestina dalam agenda kerjanya di KTT Liga Arab ke 23 di yang digelar di Baghdad. Namun seperti sidang-sidang sebelumnya, sejumlah negara Arab pendukung proses perdamaian dengan Israel menjadi penghalang keputusan serius untuk mendukung bangsa Palestina. Bahkan sejumlah berita menyebutkan bahwa sebagian pihak pro perdamian dengan Israel menekankan dilanjutkannya perundingan damai dengan Tel Aviv.

Saeb Erekat, anggota komite eksekutif PLO di KTT Liga Arab di Baghdad secara transparan meminta dukungan Arab terhadap proses perdamaian dengan Israel. Bahkan ia tak malu-malu meminta dukungan dana bagi pemerintah Otorita Ramallah serta dukungan terhadap perundingan damai dengan Tel Aviv. Ini bukan pertama kalinya di KTT Liga Aran membahas proses perdamaian dengan Israel, bahkan kebanyakan sidang yang digelar organisasi ini selama dua dekade terakhir menekankan perdamaian dengan rezim Zionis Israel.

Pembahasan prakarsa perdamaian Arab telah merusak sebagian besar hak bangsa Palestina khususnya di KTT Liga Arab tahun 2002 menunjukkan tidak adanya persatuan di antara negara Arab dalam menyikapi Israel dan pendukungnya. Prakarsa perdamaian Arab dicetuskan Arab Saudi dan prakarsa ini tidak membahas masalah tahanan dan pengungsi Palestina. Parahnya lagi, hak-hak bangsa Palestina juga tidak tercantum dalam prakarsa ini.

Sementara itu, upaya Arab Saudi untuk merusak KTT Liga Arab ke 23 di Baghdad dan usaha sejumlah pemerintah Arab untuk memaksakan kehendak Barat di sidang ini termasuk salah satu peran busuk sejumlah pemimpin Arab. Kebijakan pemerintah Arab untuk berdamai dengan Israel seiring dengan strategi mereka untuk melemahkan muqawama anti Tel Aviv di kawasan. Oleh karena itu, wajar selama 20 tahun sidang Liga Arab yang diprioritaskan adalah mendukung gerakan perdamaian dengan Israel  termasuk pemerintah Otorita Ramallah sebagai simbol perdamaian dengan Tel Aviv. Adapun muqawama anti Israel tidak mendapat tempat di KTT Liga Arab.