Perburuan Joseph Kony Libatkan 5000 Tentara

Uni Afrika, Sabtu (23/3), berencana mulai mengerahkan 5.000 prajurit guna memburu pemimpin pemberontak dengan reputasi negatif di Uganda, Joseph Kony, kata seorang utusan organisasi itu di Entebbe.

Francisco Caetano Madeira, Utusan Khusus Uni Afrika (AU) untuk masalah Tentara Pembebasan Tuhan (LRA), Jumat (23/3), mengatakan kepada wartawan di Entebbe, tentara dari Uganda, Sudan Selatan, Republik Afrika Tengah (CAR) dan Republik Demokratik Kongo (DRC) akan berpusat di Yambio, Sudan Selatan.

"Tentara itu sangat terlatih dalam perang gerilya guna menangani tentara gerilyawan. Mereka lebih terlatih dan profesional dan akan memastikan Kony ditangkap, menyerah atau tewas," kata Madeira.

"Kami akan memastikan untuk mengakhiri kekejaman Kony, kerugian, penderitaan serta memastikan kedamaian dan kestabilan terwujud di wilayah itu," tegasnya.

Tentara tersebut akan dipimpin oleh Kolonel Dick Olum dari Uganda dan akan bekerja-sama dengan AS dan Uni Eropa untuk memburu pemimpin LRA tersebut, yang juga mengakibatkan kekacauan di Uganda utara.

Kony, yang beroperasi di Republik Demokratik Kongo dan Republik Afrika Tengah, telah membunuh puluhan ribu orang dan membuat lebih dari dua juta orang kehilangan tempat tinggal.

"AS membantu kami dalam bidang intelijen dan melacak Kony. Kami harap kami bisa membekuk dia dalam waktu dekat atau benar-benar menetralkan dia," kata Madeira, sebagaimana dikutip Xinhua --yang dipantau ANTARA di Jakarta, Minggu (25/3).

Jika tertangkap, Kony akan dibawa ke Mahkamah Pidana Internasional (ICC), tempat ia menghadapi tuduhan kejahatan perang dan
kejahatan terhadap umat manusia. "Jika ia menyerah, ia akan diadili. Ia harus melewati Mato Oput (sistem keadilan tradisional Acholi) dan dibawa ke ICC." kata Madeira.

Namun, Madeira mengungkapkan Kony masih memiliki kesempatan dengan menandatangani Kesepakatan Perdamaian Menyeluruh, yang ia rundingkan dengan pemerintah Uganda selama dua tahun mulai 2006. (Ant/rj/X-12)