Pengamat: Israel tak sedang menggertak

israelIsrael berpikir serangan terhadap Iran hanya akan memicu perang singkat. Kondisi itu memperkuat spekulasi bahwa Israel tak lama lagi menarik pelatuk.

Dunia sudah menerapkan sanksi ekonomi terhadap Iran, dan negara itu menampakkan tanda-tanda tergigit. Itu terlihat dari ekonomi yang kian kepayahan dan kesulitan yang dialami rakyatnya.

Meski, banyak pengamat ragu sanksi akan bekerja. Keraguan tak lepas dari pandangan pemimpin Iran yang tak mempercayai barat dan pesimistis sanksi akan diangkat meski ketika Iran menyerahkan atau menghentikan program nuklirnya.

Alasan itu membuat Israel kian berisik dengan ancaman serangan militernya. Menurut pengamat dari Bloomberg, Jeffrey Goldberg, Israel kini percaya diri dapat menyerang dan melumpuhkan senjata nuklir Iran tanpa efek samping balasan

Kunci utamanya:
1. Tanpa membuat murka rakyat sipil Iran yang berisiko mendorong mereka berperang sampai mati melawan Israel
2. Tanpa menarik negara lain di dunia ke dalam konflik.

Secara spesifik, Goldberg mengatakan, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menilai bahwa sebuah serangan ke situs fasilitas nuklir iran justru bisa 'melucuti kekaisaran'. Serangan sekaligus menampakkan kepada rakyat sipil Iran bahwa pemimpin mereka lemah, sehingga malah mendorong rakyat untuk menggulingkan rezim.

Kedua, Goldberg mengatakan, pejabat Israel juga terus meyakinkan Netanyahu bahwa mereka mampu membidik dan menghancurkan lokasi nuklir Iran tanpa memprovokasi sebuah perang.

Pertimbangannya fasilitas nuklir tidak terletak di area berpopulasi tinggi. Teorinya, bila serangan dilakukan, rezim Iran akan menyangkal telah terjadi serangan. Iran juga akan takut terhadap kekuatan militer Amerika, sehingga Iran diprediksi tidak akan mengambil risiko menyerang AS sebagai tindak balasan.

Sederhananya, sumber-sumber Goldberg menyatakan bahwa Netanyahu tidak sekadar menggertak. Sebaliknya ia berpikir Israel sudah bersiap melakukan serangan pencegahan.

Sementara skenario 'permainan perang' AS tetap seperti semula, menyimpulkan bahwa serangan Israel terhadap Iran bisa memicu neraka yang lepas kendali.