Menolak AS, India Terus Beli Minyak Iran

Pengumuman ini dibuat oleh Menteri Luar Negeri India Somanahalli Mallaiah Krishna, Kamis dalam sebuah surat tertulis kepada majelis tinggi parlemen India, Wall Street Journal melaporkan.

"Pemerintah sedang mempelajari dampak pada India dari masalah yang timbul karena pengenaan sanksi terhadap Iran," katanya, menambahkan bahwa sanksi AS dan Uni Eropa tidak akan mempengaruhi perdagangan dengan Iran.

India menyumbang lebih dari 10 persen ekspor minyak tahunan Iran, bernilai sekitar $ 12 miliar.

Pada tanggal 20 Maret, AS membebaskan 11 negara, termasuk 10 anggota Uni Eropa dan Jepang, dari sanksi baru yang keras terhadap Iran, dengan mengatakan mereka telah mengurangi pembelian minyak dari produsen minyak utama. Namun, Washington memperingatkan bahwa 12 negara - termasuk India dan Cina - yang rentan terhadap sanksi keuangan karena mereka melanjutkan impor minyak Iran.

Negara yang paling penting yang belum termasuk dalam daftar pengecualian adalah Cina, India dan Korea Selatan.

AS dan Uni Eropa telah memberlakukan sanksi keras finansial dan minyak terhadap Iran sejak awal tahun 2012 dalam upaya untuk menekan Iran menghentikan program energi nuklirnya, yangmana Barat mengklaim (Iran) telah melakukan penyimpangan dengan memproduksi senjata nuklir.

Tehran telah membantah tuduhan itu, mencatat bahwa inspeksi oleh Badan Tenaga Atom Internasional telah membuktikan tidak adanya penyelewengan dalam program energi nuklir Iran yang semata-mata sipil. [IT/r]