Dunia Arab Terapkan Sanksi Ekonomi Untu Suriah

ImageLiga Arab menskors Suriah dalam aktifitas organisasi itu sampai pemerintah Damaskus menerapkan usulan perdamaian yang disepakati dengan liga 10 hari lalu.


Liga Arab juga mengumumkan sanksi ekonomi terhadap pemerintah Suriah dan menyerukan negara anggota untuk menarik duta besar dari Damaskus.


Organsisasi ini juga menyerukan agar tentara Suriah tidak lagi melakukan kekerasan terhadap demonstran antipemerintah.


Dalam pemungutan suara di Kairo Mesir, 18 negara mendukung skors, Irak abstain sementara Libanon dan Yaman menolak.


Pemungutan suara diadakan setelah Suriah mengabaikan usulan Liga Arab yang berisi seruan dialog dengan pihak oposisi.


Namun perwakilan Suriah mengatakan keputusan itu ilegal dan melanggar konstitusi Liga Arab.


Youssef Ahmed mengatakan kepada televisi Suriah langkah itu menunjukkan liga "memenuhi agenda Barat dan Amerika."


Usulan Liga Arab yang diterima pemerintah Presiden Bashar al-Assad termasuk pembebasan tahanan, penarikan pasukan keamanan dari jalan-jalan dan memulai perundingan dengan pihak oposisi.


Namun kekerasan terus berlanjut dan kota Homs termasuk yang paling parah, kata para pegiat hak asasi.


Organisasi HAM yang bermarkas di Amerika, Human Rights Watch, mengeluarkan laporan minggu ini berisi tuduhan penyiksaan dan pembunuhan semena-mena di kota itu.


Presiden Bashir al-Assad berupaya meredam protes antipemerintah sejak Maret lalu. PBB mengatakan lebih dari 3.500 orang tewas sejauh ini.


Keprihatinan untuk Suriah
Wartawan BBC Jon Leyne di Kairo mengatakan keputusan itu sama sekali tidak diperkirakan akan diambil oleh Liga Arab.


Langkah itu merupakan pukulan besar bagi Suriah dan juga pemimpinnya, kata Leyne.


Perdana Menteri Qatar Sheikh Hamad Bin Jassim mengatakan skors terhadap Suriah akan berlaku hari Rabu (16/11) dan perundingan dengan kelompok oposisi Suriah dilaksanakan dalam tiga hari.


"Kami dikritik karena memerlukan waktu lama (terkait sikap terhadap Suriah), namun ini kami lakukan karena keprihatinan kami terhadap Suriah," kata Bin Jassim seperti dikutip kantor berita Reuters.


"Kami perlu suara mayoritas untuk mendukung keputusan itu. Kami serukan kepada semua partai oposisi Suriah untuk bertemu di markas Liga Arab dan menyepakati rencana bersama tentang masa transisi," tambahnya.


Jassim mengatakan bila kekerasan dan pembunuhan tidak berhenti, Liga Arab akan menghungi organisasi hak asasi dan PBB untuk menetapkan "langkah yang tepat menghentikan pertumpahan darah."


Rencana ini akan diangkat dalam pertemuan Liga Arab tanggal 16 November, tambahnya.