China Dan Rusia Tentang Serangan Militer Ke Iran

ImageTerkait ketegangan yang semakin memanas antara Israel dan Iran, dan menjurus terjadinya kofrontasi militer antar dua kekuatan besar itu, Ruasi dan China menghimbau semua pihak untuk bisa menah diri. Dua negara tersebut mengkwatirkan dampak buruk yang akan terjadi jika Israel jadi menyerang Iran.


Minggu ini, Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) menerbitkan sebuah laporan yang memberatkan yang menyatakan ada "bukti kuat" Iran secara diam-diam membangun gudang hulu ledak nuklir. Laporan terbaru itu menunjukkan, Iran bahkan bisa menjadi "negara nuklir" dalam beberapa bulan.


Perkembangan program senjata nuklir Iran itu akan meningkatkan kemungkinan AS melakukan tindakan pre-emptive terhadap Iran. Pekan lalu, sebelum laporan IAEA muncul, para pejabat penting Israel dilaporkan sedang mengupayakan meloloskan rencana serangan militer ke Iran. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dilaporkan sedang melakukan agitasi untuk melakukan serangan udara terhadap fasilitas-fasilitas nuklir Iran.


Namun, Iran mengancam akan membalas setiap serangan dengan memblokade Selat Hormuz sehingga akan memotong 40 persen dari pasokan minyak dunia.


Menteri Lar Negeri Rusia Sergei Lavrov, Senin (7/11/2011), menjadi orang terakhir yang mengecam setiap rencana aksi militer terhadap Iran. Ia mengatakan, hal itu akan menjadi "kesalahan yang sangat serius dengan konsekuensi tak terduga." Lavrov menambahkan, "Satu-satunya jalan untuk menghilangkan kekhawatiran adalah menciptakan setiap kondisi yang memungkinkan "untuk melanjutkan pembicaraan antara Iran dan enam kekuatan dunia yang terhenti sejak Desember lalu".


China juga menyatakan keprihatinannya tentang rencana serangan militer terhadap Iran. Namun, China mendesak Teheran untuk tidak konfrontatif dengan IAEA.


Moskwa dan Beijing telah mengisyaratkan kekhawatiran bahwa laporan tersebut akan menyudutkan Iran dan meredupkan setiap kesempatan diplomasi untuk menyelesaikan sengketa itu yang berpotensi memicu konflik lebih luas di Timur Tengah. "Rusia pada khususnya telah melakukan lobi cukup intensif," kata seorang diplomat senior Barat.


Presiden Israel Shimon Peres telah menyatakan tekad untuk melancarkan serangan militer terhadap Iran. "Kemungkinan sebuah serangan militer terhadap Iran sekarang semakin dekat untuk dilaksanakan ketimbang penerapan opsi diplomatik," katanya akhir pekan lalu.


"Saya memperkirakan badan-badan intelijen semua negara sedang melihat jam berdentang, memperingatkan para pemimpin bahwa tidak banyak waktu yang tersisa," ujar Peres.


Calon presiden AS dari Partai Republik, Rick Perry, pekan lalu juga bersuara mendukung serangan udara Israel terhadap Iran. Gubernur Texas itu mengatakan, ia akan mendukung Israel dalam hal itu jika ada bukti bahwa Teheran semakin dekat memiliki senjata nuklir.