Netanyahu: Israel Diambang Tsunami

ImagePerdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu menyatakan sudah pupus harapannya untuk menjegal pengakuan resmi Palestina sebagai negara merdeka di Perserikatan Bangsa-Bangsa. Bahkan Ia mengatakan, "Israel kini tengah menyiapkan dirinya menghadapi tsunami bulan September 2011."


Media-media Israel mengutip Benyamin Netanyahu menulis, tidak seorangpun mampu mencegah ratifikasi resolusi pengakuan negara Palestina di Majelis Umum PBB. Benyamin Netanyahu juga mengakui Israel telah terkucilkan seraya menegaskan bahwa rezim ini sekarang hanya mendapat dukungan dari beberapa negara saja.


Barack Obama, Presiden Amerika Serikat juga memahami betapa masyarakat internasional kini telah mendukung pembentukan negara merdeka Palestina. Sekalipun demikian, dalam pernyataannya Presiden Obama tetap menyebut Washington akan memveto rencana pengakuan kemerdekaan negara Palestina.


Sebelumnya, Ehud Barak, Menteri Peperangan Israel mengkonfirmasikan "tsunami politik" bakal menghantam Israel, mengingat semakin dekatnya bulan September. Barak dalam pidatonya di Pusat Riset Keamanan Israel mengatakan bahwa bulan September nanti Israel akan menghadapi tekanan politik internasional.


Maksud pernyataan para pejabat Israel dari istilah "tsunami politik" yang bakal menghantam rezim Zionis Israel adalah dukungan yang semakin luas dunia internasional atas kemerdekaan Palestina. Di tahun-tahun terakhir, khususnya beberapa bulan lalu dunia menyaksikan kebangkitan bangsa-bangsa dalam mendukung rakyat Palestina. Eskalasi proses dukungan dunia internasional terkait isu pembentukan negara merdeka Palestina membuktikan dukungan dunia terhadap bangsa Palestina. Sebaliknya, dunia semakin meninggalkan Israel dan kini Tel Aviv semakin terkucilkan. Lebih dari 130 negara telah menyatakan persetujuannya dengan rencana pendirian negara merdeka Palestina.


Sekaitan dengan hal ini, Majelis Umum PBB tahun lalu meratifikasi resolusi dengan suara mayoritas terkait hak bangsa Palestina menentukan nasibnya sendiri. Dalam resolusi ini telah ditegaskanya mengenai hak penentuan nasib sendiri bagi bangsa Palestina, sama seperti bangsa-bangsa lain.


Ironisnya, dukungan masyarakat dan dunia internasional terhadap bangsa Palestina untuk merdeka justru ditentang oleh Amerika. Tentunya ini bukan satu hal yang aneh setelah mengetahui Amerika sebagai pendukung utama rezim Zionis Israel. Amerika bahkan berusaha mencegah terciptanya gerakan global mendukung bangsa Palestina. Cara yang paling mungkin untuk dilakukan oleh Amerika saat ini adalah memveto rencana pengakuan kemerdekaan Palestina di PBB. (irib)