Detik-detik Terakhir Tumbangnya Gaddafi

ImagePemimpin Libya, Muammar Gaddafi di hari-hari terakhir kekuasaannya terpaksa bersembunyi di kota Tripoli. Ia kini dikepung rakyat revolusioner dan pasukan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Saat ini rakyat revolusioner Libya telah berhasil menguasai kota Yefren yang berdekatan dengan Tripoli. Di sisi lain, NATO juga gencar membombardir Tripoli. Bab al-Azizia yang disebut-sebut sebagai pusat komando Gaddafi dalam dua hari terakhir menjadi incaran jet-jet tempur NATO.


Sementara itu, rakyat anti-Gaddafi pun semakin mendekati Tripoli. Sepertinya perang di negara ini telah sampai para level sensitif. Pasalnya berbagai bukti menunjukkan keberhasilan rakyat revolusioner dan keterkucilan Gaddafi. Saat ini Gaddafi tidak memiliki dukungan di tingkat internasional. Sampai-sampai Mikhail Markelov, utusan khusus Rusia tak sudi berunding dengan Tripoli. Markelov memiliki misi penting untuk berunding dengan Dewan Transisi Nasional dari kubu anti-Gaddafi. Oleh karena itu, ia langsung bertolak ke Benghazi.


Dalam hal ini Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tak mau ketinggalan. Organisasi dunia ini juga mengirim utusannya ke Libya untuk menyaksikan dari dekat kondisi negara yang dilanda perang saudara tersebut. Gaddafi sendiri berusaha mencitrakan pemerintahannya masih tetap solid dengan berbagai cara. Namun indikasi yang ada menunjukkan bahwa masa keruntuhan kekuasaan Gaddafi semakin dekat.


Posisi terjepit Gaddafi dapat dilihat dari kondisi di kawasan. Maraknya kebangkitan rakyat di negara-negara Arab yang tak pernah terjadi sebelumnya membuktikan hal ini. Para diktator yang berhasil berkuasa baik dengan kudeta maupun bantuan negara imperialis mulai mendapat tekanan rakyat. Rakyat telah lelah dengan tekanan para penguasa dispotik.Gaddafi telah berkuasa di Libya selama empat dekade dengan tangan besi. Kesulitan yang dihadapi Gaddafi kian berat tatkala para pembantunya satu demi satu melarikan diri ke luar negeri. Dengan demikian ia semakin sendirian menghadapi protes rakyat.


Baru-baru ini, Menteri Perburuhan Libya Al-Amin Manfur telah mengumumkan pembelotannya pada pertemuan tahunan Organisasi Buruh Internasional (ILO) di Jenewa. Pembelotan menteri perburuhan itu menyusul pembelotan sebelumnya, antara lain oleh bekas menteri luat negeri Mussa Kussa dan menteri perminyakan Ghanem. Tampaknya kini Gaddafi sendirian. Ia tidak mempunyai dukungan di dalam negeri dan sahabat Baratnya pun tega membiarkan sang diktator ini sendirian menghadapi amukan rakyat.


Meski Gaddafi dengan garang melanjutkan serangan membabi butanya terhadap rakyat, namun pemimpin yang tidak mendapat legalitas baik di dalam maupun di dunia tidak layak lagi menunjukkan taringnya. Para pengamat meramalkan bahwa setelah Zine el-Abidine ben Ali dari Tunisia, Hosni Mubarak dari Mesir dan Ali Abdullah Saleh dari Yaman, Muammar Gaddafi menempati urutan ke empat diktator Arab yang akan tumbang. Apalagi kini Gaddafi sudah mulai ketakutan dan memilih bersembunyi. Ia sendiri pun memahami dengan jelas bahwa keruntuhannya tinggal menunggu waktu. Dewan Transisi Nasional Libya menyatakan bahwa dalam waktu dekat rakyat akan menggelar pesta tumbangnya Gaddafi. (irib)