AS Ingkar Janji Pada Sudan

ImageSetelah pemerintahan Khartoum menggelar Kreferendum di Sudan selatan. Seorang anggota senior partai berkuasa di Sudan utara, Musa Taha menuding Barat masih ingin mengobarkan krisis di negaranya.


Al-Alam melaporkna, Musa Taha, anggota senior Partai Kongres Nasional Sudan kemarin (Senin 27/6) menandaskan, Barat giat mengobarkan friksi dan krisis di Sudan untuk mencegah negara ini menggapai kemajuan.


"Barat menginginkan Sudan menjadi negara lemah, kacau dan menjadi ajang perang dengan harapan negara ini berubah menjadi negara yang tidak independen. Dengan demikian Barat akan mudah menguasai sumber daya alam Sudan dan membuat negara ini terus terbelakang," ungkap Taha.


Ditandaskannya, pemerintah Sudan berupaya menggalang hubungan baik dengan Sudan selatan,namun setiap kali upaya ini dilakukan terus menuai kegagalan dan Barat adalah biang dari kegagalan ini.


Ia pun menuding Amerika Serikat tidak memenuhi janjinya kepada Sudan. Ditekankannya, AS berjanji jika Sudan menandatangani perjanjian damai dengan Sudan selatan maka Washington akan menghapus hutang Khartoum serta mencoret negara ini dari list pelindung kelompok teroris. "Hingga kini AS belum memenuhi janjinya dan harapannya pun tipis," tandas Taha.


Taha menegaskan, pemerintah Khartoum telah menandatangani perjanjian damai, menggelar pemilu bebas dan terbuka serta referendum untuk menentukan nasib Sudan selatan pun digelar, namun Washington enggan melaksanakan janjinya. (ir)