Duel Pemain Paling Menarik Menjelang Inter Milan Vs AC Milan

5 Duel Panas Derby della Madonnina

Duel panas akan terhampar di Stadion Giuseppe Meazza atau San Siro, Milan, Minggu 14 November 2010 atau Senin dini hari nanti. Inter Milan dan AC Milan akan menjalani derby ke-175 di pentas Serie A.

Banyak hal yang membuat duel ini dipastikan akan berjalan panas. Selain demi klasemen, derby Milan ini juga sarat dengan adu gengsi kedua klub. Tak ayal, Kota Milan dipastikan akan panas menjelang duel dua saudara kandung ini.

Hingga giornata ke-11, Milan saat ini bercokol di posisi puncak klasemen sementara dengan torehan 23 poin. Sedangkan Inter harus puas berada di posisi keempat di bawah Lazio dan Napoli. Namun yang pantas diwaspadai kubu Milan, Inter kini hanya terpaut tiga poin.

Fans kedua klub tentu akan mudah terpancing saat mendengar kata kekalahan. Alasan itulah yang membuat pemain kedua kubu tentu akan bertarung mati-matian untuk memberikan kemenangan bagi para tifosinya.


Nah, tentunya rivalitas kedua tim akan mengerucut dengan duel-duel antar pemain di tiap lini. Tak hanya itu, allenatore Inter Milan Rafael Benitez juga akan beradu strategi dengan pelatih Milan, Massimiliano Allegri.

Berikut ini 5 duel yang akan terjadi sepanjang pertandingan:


1. Lucio versus Zlatan Ibrahimovic

Lucio menjadi bek paling penting di jantung pertahanan Nerazzurri. Kedatangannya di musim pertama bersama Inter langsung membuahkan hasil dengan gelar treble winners musim lalu. Lugas, kokoh, selalu tampil ngotot dan pandai membantu serangan menjadi sederet kelebihan bek asal Brasil ini.

Lucio kemungkinan akan berduet dengan Marco Materazzi menyusul cederanya Walter Samuel. Lucio akan memimpin barisan pertahanan Inter guna menghentikan Zlatan Ibrahimovic, ujung tombak Milan.

Sebaliknya, Ibra akan menjadi batu ujian paling berat bagi Lucio di jantung pertahanan. Meski permainan Ibra saat ini tengah menjadi sorotan, namun mantan penyerang Inter ini tentu cukup mengetahui kesulitan apa yang akan dihadapi. Ibra cukup mengenali kemampuan Nerazzurri setelah sempat menjadi punggawa Inter. Punya skill di atas rata-rata, kuat dan cerdas menjadi sederet kelebihan Ibra yang sewaktu-waktu dapat menjadi mimpi buruk bagi Inter.

2. Ivan Cordoba versus Ronaldinho

Cordoba biasanya dimainkan sebagai bek tengah. Namun Benitez sepertinya akan menggeser Cordoba sebagai bek kanan Inter menyusul cederanya Douglas Maicon. Bek asal Kolumbia ini akan diberi tugas menempel Ronaldinho.

Bukan pekerjaan mudah tentunya. Karena itu, Cordoba tentu akan mengharapkan bantuan sang kapten Javier Zanetti yang berposisi sebagai gelandang bertahan guna mematikan Ronaldinho.

3. Wesley Sneijder versus Gennaro Gattuso
Otak permainan Biru Hitam berada pada sosok Wesley Sneijder. Trequartista Inter ini akan memegang peranan penting untuk mensuplai bola bagi barisan depan Inter yang akan di isi duet Samuel Eto'o dan Diego Milito. Syaratnya, Sneijder harus bisa menjauh dari tempelan Gennaro Gattuso yang tentu akan memainkan perannya sebagai gelandang perusak di lini tengah.

4. Milito & Eto’o versus Nesta & Thiago Silva

Diego Milito dan Samuel Eto’o akan head to head dengan duo tembok Milan Alessandro Nesta dan Thiago Silva. Pekerjaan yang tak mudah untuk menjaga Eto'o. Striker Kamerun ini berhasil menjadi pundi-pundi gol Inter.

Sedangkan pergerakan Milito tentu diharapkan akan memecah konsentrasi pertahanan Milan. Total waspada menjadi harga mati bagi Nesta dan Thiago. Terlebih, Nesta beberapa kali sering membuat kesalahan sedangkan Thiago juga tidak dalam kondisi terbaik.

5. Massimiliano Allegri versus Rafael Benitez

Massimiliano Allegri awalnya diragukan untuk menahkodai Rossoneri. Namun ia mampu membuktikan dengan mengantar Milan sementara memuncaki klasemen Serie A meski juga harus ternoda dengan kekalahan dari Juventus, pekan lalu.

Sebaliknya, Benitez yang awalnya diyakini akan mampu menjadi penerus Jose Mourinho justru harus menelan kritikan demi kritikan. Allenatore asal Spanyol ini juga menjadi bulan-bulanan setelah Inter dipermalukan Tottenham Hotspur di Champions League. Tak heran jika kedua pelatih tentu membidik kemenangan sebagai harga mati guna membungkam kritikan.